Nasi gandul adalah makanan khas yang berasal dari daerah Pati Jawa Tengah. Sepintas mirip dengan semur daging dan gulai. Dinamakan nasi gandul karena pada awalnya penjual masakan ini membawa barang dagangannya secara dipanggul yang diujung-ujung bambu itu diikatkan bakul nasi pada satu sisidan kuali tempat kuah pada sisi yang lain. Sehingga saat penjual masakan ini berjalan memanggul bambu ini pundaknya untuk menjajakan masakannya , kedua sisi bambu ini bergantungan bakul nasi dan kuali kuah secara mengantung ( gandul ).
Pada awalnya penjual nasi gandul ini berasal dari desa Gajahmati, Pati. Itulah sebabnya sering ditemui kata-kata Nasi Gandul Gajahmati. Walaupun pada akhirnya sering dtemui penjual nasi gandu yang tidak berasal dari desa Gajahmati tetap menuliskan kata desa Gajahmati pada spanduk tempat jual mereka.
Cara penyajian nasi gandul ini tergolong unik, karena dalam penyajiannya piring dialasi dengan daun pisang. Makannya juga tidak menggunakan sendok, melainkan suru, yaitu dun pisang yang dipotong memanjang dan dilipat dua untuk digunakan sebagai pengganti sendok. Namun biasanya para penjual tetap menyediakan sendok maupun garpu untuk persiapan apabila pembeli tidak dapat menggunakan suru.
Saat membeli nasi gandul biasanya hanya akan mendapatkan nasi putih ditambah kuah gandul dengan sedkit potongan daging sapi. Apabila lauk yang dberikan dianggap tidak cukup, pembeli dapat meminta tambahan lauk kepada pejual. Biasanya tambahan lauk yang tersedia pada nasi gandul adalah, tempe goreng,perkedel, telur bacem, daging sapi dan jerohan sapi. Tambahan lauk ini dapat dipotong kecil-kecil sesuai dengan permintaan pembeli. ( Wikipedia )
Nah berhubung suamiku orang Pati, udah dipastikan donk kalau suka banget sama nasi gandul ini. Tiap ke Pati sudah kebiasaan sebelum nyampai rumah ibu mertua harus makan nasi gandul dulu. Katanya suami belum lega rasanya nyampai Pati kalau belum makan nasi gandul. Hihihihi padahal besoknya sampai kita balik ke Lumajang lagi juga beli nasi gandulnya tetep, gak bosen-bosen.
NASI GANDUL
Source :
Tabloid KOKI Edisi 00108 Oktober 2007
Bahan :
- 300 gr daging sapi/kerbau potong dadu
- 750 ml santan dari 1/2 butir kelapa
- 2 lembar daun salam
- 3 cm lengkuas memarkan
- 1 batang serai memarkan
- 2 sdm minyak goreng
Bumbu halus :
- 6 siung bawang putih
- 9 butir bawang merah
- 2 buah kluwek, ambil isinya
- 4 buah cabai merah
- 1 cm kencur
- 1/2 sdt ketumbar
- 1/4 sdt jintan
- 1/2 sdt merica bubuk
- garam secukupnya
- gula secukupnya
Cara membuat :
- Panaskan minyak, tumis bumbu halus, daun salam,serai dan lengkias hingga harum.
- Masukkan daging, aduk hingga berubah warna.
- Tuang santan, masak dengan api kecil hingga daging lunak dan kuah mengental.\
- Sajikan dengan nasi putih.
* Nasi gandul biasanya dicampur juga dengan daun melinjo atau daun so
* Nasi gandul biasa disajikan dengan perkedel, tempe, lidah sapi, usus sapi, daging sapi, paru dan hati sapi
* Kecap manis berisi irisan cabai rawit biasa disertakan sebagai pelengkap nasi gandul